Keselarasan antara Perbankan Syariah dengan Sustainable Development Goals

Keselarasan antara Perbankan Syariah dengan Sustainable Development Goals

GUSTANI.ID - Perbankan syariah muncul untuk memenuhi permintaan tersedianya jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan mewujudkan sistem perbankan yang terhindar dari praktik-praktik yang tidak sejalan dengan prinsip syariah seperti riba, maysir, gharar, dan lain sebagainya. Perkembangan perbankan syariah juga didorong oleh keinginan masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi dan keuangan sesuai dengan tuntunan syariah. Sebagai landasan filosofis perbankan syariah, ekonomi syariah memiliki tujuan utama dalam melakukan kegiatan ekonomi yaitu falah. Falah adalah tercapainya kesejahteraan baik material maupun spiritual, kesejahteraan tersebut diartikan dengan tercapainya pemenuhan hidup (aspek sosial dan ekonomi) serta terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (maslahat). Ekonomi syariah memiliki visi kemaslahatan yang tercakup dalam maqashid (tujuan) syariah yang terdiri dari menjaga keimanan dan ketakwaan (ad Din), keturunan (an Nasab), jiwa dan keselamatan (an Nafs), harta benda (al Maal), dan pikiran (al Aql)

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rangka mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Aksi global ini dimulai pada tahun 2015 dengan harapan dapat dicapai pada tahun 2030. Terdapat 17 tujuan dalam SDGs yang berfokus pada 5 Ps yaitu People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnerships. Jauh sebelum adanya SDGs maupun 5 Ps, prinsip-prinsip perbankan syariah telah mengacu pada nilai-nilai tersebut dalam segala aktivitas yang dilakukan.




Hal ini tercermin dari 5 perkara yang ada pada maqasid syariah yang tentunya selaras dengan nilai-nilai pada SDGs maupun 5 Ps. Berkembangnya nilai-nilai sosial-ekonomi tersebut diikuti dengan perubahan orientasi pada dunia bisnis, dari yang sebelumnya menyisihkan keuntungan untuk aksi sosial yang biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR), menjadi Creating Shared Value (CSV) yaitu konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pentingnya pembangunan sosial dan perekonomian dalam perancangan strategi perusahaan.


Integreted Reporting : Definisi dan Apa Manfaatnya Bagi Perusahaan ?

Integreted Reporting : Definisi dan Apa Manfaatnya Bagi Perusahaan ?




GUSTANI.ID - Integreted Reporting didefinisikan sebagai suatu komunikasi yang komprehensif dan terintegritasi tentang bagaimana strategi, tata kelola, kinerja dan prospek suatu organisasi menghasilkan penciptaan nilai dari waktu ke waktu (jangka pendek, menengah, dan panjang)

Integreted Reporting akan membantu entitas memahami secara holistik tentang strategi dan rencana mereka, tentang pengambilan keputusan, serta mengelola risiko dan peluang untuk membangun kepercayaan stakeholders. Melalui pemahaman yang lebih baik terhadap penciptaan nilai dari organisasi akan tercipta komunikasi yang lebih baik dengan stakeholders.

Manfaat Integreted Reporting bagi Perusahaan

  1. Alokasi sumber daya akan menjadi lebih efektif
  2. Pelaporan selaras dengan model bisnis modern
  3. Investor dapat memahami prospek organisasi dengan lebih baik sehingga mampu mengelola risiko investasi, memvalidasi keputusan serta menilai informasi tentang masa depan sebuah entitas
  4. Sistem alokasi modal menjadi lebih selaras dengan tujuan bisnis dalam jangka panjang
  5. Membangun kepercayaan masyarakat
Berikut ini contoh perusahaan yang sudah menerbitkan Integreted Reporting di Indonesia yang dipublikasi oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk. pada tahun 2018.

Informasi lebih lanjut mengenai kerangka IR dan informasi pendukungnya dapat ditelusuri melalui situs web https://integratedreporting.org 
#TripMagelangSemarang : Menikmati View Semarang dari Ketinggian Menara Mesjid Agung Semarang dan Arsitektur Klasik Kota Lama

#TripMagelangSemarang : Menikmati View Semarang dari Ketinggian Menara Mesjid Agung Semarang dan Arsitektur Klasik Kota Lama

GUSTANI.ID - Alhamdulillah bisa liburan kembali dengan my little family. Kali ini kami mencoba trip ke arah Jawa Tengah, tujuan utamanya adalah Magelang dan Semarang. Ke Magelang dalam rangka silaturahmi ke sepupu saya dari Sambas, Kalimantan Barat yang sudah menetap disana ikut suaminya. Sedang ke Semarang tujuannya liburan alias rekreasi.



Trip kali ini kami agendakan 2 hari : Sabtu - Ahad tanggal 13 - 14 Maret 2021. Ini long trip perdana pakai kendaraan sendiri. Berangkat sabtu jam 08.30 pagi dari Cirebon, masuk Tol Plumbon. Full tol sampai keluar Tol Bawen jam 12 an, langsung menuju Magelang ke arah Jogyakarta. Sampai rumah sepupu saya di Kec. Grabag jam 14an. Ada niat pengen lanjut trip ke Brobudur, tapi karena sudah sore, niat itu kami urungkan dan akan direncanakan pada next trip lah. 



Alhamdulillah selama perjalanan lancar, Adiba terlihat sangat happy and my wife pun terlihat enjoy menemani saya nyetir sambil nyuapin cemilan. Habis asar, sekitar jam 16.00 kami pamit dari Magelang, dirumah Kak Long Lemah, bercerita banyak hal tentang kondisi kampung di Sambas dan keluarga. 

Silaturahmi ke Magelang

Silaturahmi ke Magelang


Menuju Semarang, ngejar sholat Maghrib berjamaah di Mesjid Agung Semarang. Alhamdulillah pas waktu Maghrib kami tiba. Subhanallah, mesjid sangat luas dan megah. Tak lupa foto-foto dipelataran halaman mesjid. Seusai solat maghrib, kami naik ke Menara Mesjid lantai 19 dengan biaya 20 ribu untuk saya, istri dan anak. Ini atas permintaan Adiba, yang sangat antusias sekali melihat menara yang menjulang tinggi. 

Menikmati view pemandangan malam hari kota Semarang dan sekitarnya dari ketinggian membuat kami takjub dengan kebesaran ilahi. Waktunya santap malam, kami memilih cafe and resto di Menara Mesjid Agung Semarang juga dilantai 18. Suasanaya cukup romantis dan indah, menikmati santap malam dari ketinggian. Subhanallah.

Berpose dipelataran Mesjid Agung Semarang

Berpose dari ketinggian menara Mesjid Agung Semarang



Santap Malam di Lantai 18 Menara Mesjid Agung Semarang

Malam semakin larut, kami memutuskan untuk menginap di Hotel sekitaran kota lama dengan tujuan biar dekat dengan tempat wisata. Yes kami dapat Hotel yang cukup dekat dengan Kota Lama, yakni Hotel Hoorison. Sebelum cek in hotel kami menyempatkan keliling di Kota Lama, cukup ramai. 

Ahad pagi di hotel, renang lalu breakfast. Jam 10an kami jalan kaki dari Hotel keliling - keliling lagi Kota Lama. Area kota lama cukup luas dengan arsitektur bangunan tua yang kini sebagian dimanfaatkan untuk cafe dan resto. 

Hasil jempretan Adiba di sudut Kota Lama



Jam 12 cek out dari hotel. Makan siang di Nasi Goreng Babak Pak Karmin Mberok yang legendaris itu,,haha. Beli babat 1 porsi dan 2 porsi nasi dibungkus, kami meluncur ke Klenteng Sam Poo Kong, karna penasaran sama panglima ceng hoo yang katanya Muslim itu dan mau lihat Masjid Ceng hoo disekitran Klenteng, eh ternyata ga ada, yang ada cuma patung Ceng hoo yang tinggi itu. 

Jam 14an kami pun menyudahi wisata di Semarang dan menuju pulang ke Cirebon. Alhamdulillah sampai rumah magrib. 

Itulah sedikit cerita liburan kami trip ke Magelang dan Semarang. Semoga next time diberikan kesempatan dan kelancaran rezeki untuk liburan lagi bersama keluarga. Alhamdulillah. 

KDPPLKS : Asumsi Dasar Laporan Keuangan Syariah

KDPPLKS : Asumsi Dasar Laporan Keuangan Syariah



ASUMSI DASAR

Dasar Akrual

41. Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

42. Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas. Dalam hal prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah keuntungan bruto (gross profit).

Kelangsungan Usaha

43. Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Karena itu, entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan


Sumber : Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah - DSAS IAI (2007)

Diklat Online Akuntansi Syariah untuk DPS : Contoh Kertas Kerja Pemeriksaan Syariah atas Laporan Keuangan

Diklat Online Akuntansi Syariah untuk DPS : Contoh Kertas Kerja Pemeriksaan Syariah atas Laporan Keuangan

GUSTANI.ID - Salah satu pengguna laporan keuangan syariah adalah Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS memiliki kepentingan atas laporan keuangan syariah untuk menilai tingkat kepatuhan syariah transaksi keuangan yang dilakukan oleh entitas. Laporan keuangan syariah yang baik menyediakan informasi kepatuhan syariah dalam laporan keuangan yang disajikan.

Oleh karena itu laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen harus mampu menyediakan informasi kepatuhan syariah, selain itu DPS juga dituntut untuk memiliki pemahaman dalam membaca serta menganalisa laporan keuangan yang disajikan manajemen.



Atas dasar pentingnya DPS untuk bisa membaca laporan keuangan serta kemampuan manajemen dalam menyajikan laporan keuangan yang patuh terhadap prinsip syariah, PBMT Institute dan MPD PBMT Jawa Tengah mengadakan agenda Diklat Online Akuntansi Syariah untuk DPS dan Pengelola BMT. Acara ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan secara online pada tanggal 22 & 26 Februari 2021 dan 1 & 2 Maret 2021. Saya kembali diminta untuk menjadi instruktur tunggal dalam diklat ini. Ini adalah acara bacth II, setelah sebelumnya juga dilaksanakan Webinar Akuntansi Syariah untuk DPS pada 10, 12, 24, dan 26 November 2020.



Kertas Kerja Aspek Pengawasan Laporan Keuangan oleh DPS

Laporan keuangan adalah salah satu aspek pengawasan oleh DPS selain aspek akta perjanjian, aspek produk dan jasa, serta aspek pemasaran yang ditetapkan dalam SKKNI DPS. (BACA : 4 Aspek Pengawasan Syariah DPS Menurut SKKNI). 

Berikut ini adalah beberapa poin pengawasan syariah atas laporan keuangan yang dapat dimasukan dalam kertas kerja pengawasan oleh DPS. Ini adalah contoh kertas kerja yang saya buat dan saya gunakan dalam pengawasan syariah pada entitas BMT yang saya awasi. Skornya 0 jika tidak patuh, 50 jika patuh sebagian, 100 jika patuh keseluruhan. Skor akhir dirata-ratakan : 0 - 50 tingkat kepatuhannya "Tidak Patuh", sedang jika skor diatas 50 dianggap "Patuh"


Output dari pemeriksaan adalah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atau opini DPS yang menyatakan tingkat kepatuhan syariah atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.  


KERTAS KERJA PENGAWASAN
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
KSPPS BMT XXXXXX
Aspek : Kesesuaian Syariah   Laporan Keuangan
Periode : 1 januari sd 31   Desember 2020
Tgl Periksa : 20 Januari 2021
Dibuat : ….......
NO ASPEK   PENGAWASAN SKOR
1 Terpenuhinya   jenis laporan keuangan BMT yang lengkap, menggambarkan aspek bisnis (Tamwil)   dan Sosial (Maal)
2 Unsur   laporan keuangan sesuai dengan SAK Syariah
3 Akun   pada laporan keuangan sesuai dengan SAK Syariah
4 Penempatan   dana pada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
5 Bunga   yang diterima dari LKK diakui sebagai dana kebajikan, bukan sebagai   pendapatan
Penyaluran   dana menggunakan akad sesuai syariah
6 Perlakuan   akuntansi pembiayaan dengan prinsip Murabahah telah sesuai PSAK 102 :   Akuntansi Murabahah
7 Perlakuan   akuntansi pembiayaan dengan prinsip Ijarah telah sesuai dengan PSAK 107 :   Akuntansi Ijarah
8 Perlakuan   akuntansi pembiayaan dengan prinisp musyarakah telah sesuai dengan PSAK 106 :   Akuntansi Musyarakah
9 Investasi   atau penyertaan modal dilakukan sesuai dengan prinsip syariah
10 BMT   mengeluarkan zakat atas investasi yang telah mencapai nishab dan haul
11 Aset   tetap diperoleh dengan cara yang sesuai syariah (tidak leasing di leasing   konvensional)
12 Produk   penghimpunan dana menggunakan akad sesuai syariah
13 Perlakuan   akuntansi simpanan dengan akad wadiah sesuai dengan SAK Syariah
14 Perlakuan   akuntansi simpanan dengan akad Mudharabah sesuai dengan SAK Syariah
15 BMT   menarik zakat atas simpanan anggota yang telah mencapai nishab dan haul
16 Tidak   memperoleh pendanaan dari Lembaga Keuangan Konvensional
17 Pendapatan   BMT terbebas dari unsur riba (misal : Denda dan Bunga)
18 Keuntungan   untuk anggota simpanan menggunakan skema bagi-hasil dan/atau bonus
19 Beban   operasional terbebas dari unsur riba
20 BMT   menarik zakat penghasilan atas gaji karyawan yang telah mencapai nishab
21 BMT   mengeluarkan zakat perusahaan
22 Perlindungan   risiko BMT menggunakan asuransi sesuai syariah
23 Perlakuan   akuntansi untuk Dana Zakat dan Infak/sedekah telah sesuai dengan PSAK 109 :   Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
TINGKAT   KEPATUHAN #DIV/0!
Temuan :
1
2
3
Rekomendasi
1
2
3





PRODUK & JASA

KOLOM SYARIAH

KEISLAMAN

SERBA SERBI

AKTIVITAS PELATIHAN

AUDITING

AKUNTANSI SYARIAH

SEPUTAR AKUNTANSI